baron

mahasiswa universitas karimun

Laman

Jumat, 08 Oktober 2010

Penerapan Harmoni Manajemen Dalam Organisasi

Dalam buku ‘Harmoni dalam Manajemen’, James L. Hayes, ketua perhimpunan manajemen Amerika, memaparkan pengertian tentang penerapan harmoni manajemen secara sederhana bagaikan keterpaduan setiap alat musik dalam suatu orkestra. Ketika bermain suatu instrumen dalam orkestra, biola misalnya, hendaknya peka juga terhadap setiap instrumen lain yang dimainkan. Orkestra merupakan kesatuan konser musik dari setiap instrumen yang padu dan utuh, bukannya kumpulan pribadi-pribadi yang bisa memainkan instrumennya masing-masing dengan baik.
Sama halnya dengan organisasi yang terstruktur dalam suatu manajemen. Organisasi tersebut juga terdiri atas berbagai elemen fungsional yang berbeda-beda. Terdapat bagian keuangan yang mengatur arus kas, biaya, pendapatan, serta kebijakan-kebijakan keuangan lain dalam organisasi. Bagian pemasaran, produksi atau operasional, maupun sumber daya-sumber daya organisasi lainnya yang telah memiliki fungsional masing-masing. Harmoni manajemen yang baik adalah bagaikan kesatuan konser musik tersebut. Manajer -sebagaimana halnya pemain musik dalam orkestra- harus bisa memadukan ‘permainannya’ dengan permainan dari bagian-bagian lain dalam organisasi tersebut.
Terdapat banyak anggapan yang cenderung menonjolkan bagiannya masing-masing. Bagian pemasaran yang menganggap “semua usaha yang dilakukan oleh organisasi belumlah ada artinya jika kita belum berhasil melakukan penjualan”. Bagian keuangan yang menganggap dana adalah bagaikan darah kehidupan bagi organisasi. Serta berbagai anggapan dari bagian-bagian lain dalam organisasi yang dapat menimbulkan rasa tinggi hati. Hal ini dapat merusak harmoni dalam manajemen bagaikan orkestra yang anggota-anggotanya memainkan instrumennya masing-masing yang dianggap paling unggul.
Dampak bagi organisasi terhadap kondisi yang seperti ini adalah tidak dapat bertahannya suatu organisasi dalam jangka panjang secara berkesinambungan, karena orientasi organisasi hanya pada pencapaian masing-masing bagian saja. Pencapaian yang diharapkan stakeholder hanya mengacu pada keberhasilan tahun demi tahun. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan rasa aman untuk jangka panjang dalam organisasi, sehingga menyebabkan terjadinya perpecahan antar bagian. Jika kondisi seperti ini terjadi pasa saat lingkungan yang penuh tekanan, maka perpecahan itu akan semakin parah dan kelangsungan organisasi juga akan sulit dipertahankan.
Penerapan harmoni dalam manajemen membutuhkan pemimpin yang memiliki visi jangka panjang untuk menjaga integritas organisasi, serta diikuti keterpaduan setiap elemen organisasi dalam membangun pemahaman baru untuk mencapai sasaran bersama. Setiap elemen memiliki peran yang berbeda, namun untuk menuju sasaran yang sama, setiap elemen harus peka terhadap kontribusi elemen lain dan melupakan anggapan pribadinya, barulah harmoni manajemen akan tercapai.
Simpulan:
Penerapan harmoni manajemen yang baik adalah keterpaduan setiap elemen dalam suatu organisasi dengan fungsionalnya masing-masing menuju tujuan bersama.

Macam dan Jenis Manajer / Manajemen Berdasarkan Level atau Tingkatan - Ilmu Ekonomi Manajeme

Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3 macam, yakni :
1. Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.

2. Manajer Menegah / Middle Manager
Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.

3. Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.

Tambahan Hierarki Manajemen :
Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada tingkatan tersebut.

Pengertian / Definisi dari Manajemen

1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Catatan :
Apabila anda ingin menambahkan, silahkan hubungi moderator via forum komunitas.

Macam/Jenis Peranan Manajemen/Peran Manajer Dalam Organisasi Perusahaan - Ekonomi Manajemen

Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.