baron

mahasiswa universitas karimun

Laman

Kamis, 18 November 2010

Manajemen Organisasi
Sanitasi-OMB-2005
Anton Rahmadi
4
Gambar 3. Faktor yang mempengaruhi respons manusia terhadap stimulus (modifikasi
Covey,2004)
Oleh karena itu, pengelolaan manusia dalam sebuah organisasi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek pembentuk respon (output) selain melihat sisi inputnya. Dalam sebuah penelitian, bahkan, manusia dapat memperbaiki input yang salah sehingga menjadi benar seperti yang terdapat pada gambar berikut :
Gambar 4. Sebuah tes yang dikembangkan Cambridge University untuk menganalisa
intelegensia manusia.
It's so isentnreitg
Aoccdrnig to a rscheearch at Cmabrigde Uinervtisy, it deosn't mttaer in waht oredr the ltteers in a wrod are, the olny iprmoetnt tihng is taht the frist and lsat ltteer be at the rghit pclae. The rset can be a total mses and you can sitll raed it wouthit porbelm. Tihs is bcuseae the huamn mnid deos not raed ervey lteter by istlef, but the wrod as a wlohe.
Amzanig huh
any
stimulus
“freedom”
ilmu/pengetahuan, pengalaman, asumsi,
lingkungan, kondisi psikologis
Somealterna
tiverespons
Manajemen Organisasi
Sanitasi-OMB-2005
Anton Rahmadi
5
Organisasi yang efektif
Setelah membahas mengenai perbedaan antara respon manusia, mesin tingkat rendah dan mesin berbasis artificial inteligence dalam sebuah organisasi, langkah selanjutnyaa adalah bagaimana memberdayakan organisasi dengan efektif. Sebuah organisasi dapat dilihat dari tiga hal menurut sifat pembentukannya :
Sekumpulan individu yang bergabung dan bekerjasama atas dasar kesamaan
tujuan/ide (goal)
Sekumpulan individu yang bergabung dan bekerjasama atas dasar kesamaan misi
(mission)
Sebuah kelompok yang gabung atas dasar visi dan prinsip
1. Organisasi yang terbentuk atas kesamaan tujuan/ide (goal) adalah organisasi yang mudah tumbuh, tapi juga mudah hilang. Organisasi ini biasanya bertujuan jangka pendek. Contoh yang nyata adalah organisasi-organisasi yang timbul pada saat kampanye dalam mensukseskan satu calon di pilkada (pemilihan kepala daerah). Organisasi ini mengusung ide untuk mendukung satu calon, yang bila pilkada usai baik dengan hasil kemenangan calon yang didukungnya ataupun sebaliknya, selesai pula usia organisasi tersebut.
2. Organisasi atas dasar kesamaan misi, misalnya organisasi yang bersifat hobi atau tujuan jangka menengah. Sebagai contoh adalah organisasi kemahasiswaan, organisasi partai politik, organisasi pencinta komputer, bahkan perusahaan. Organisasi-organisasi ini biasa tempat berkumpul orang-orang yang memiliki kesamaan misi, misalnya untuk aktif bertukar pikiran mengenai kemampuan menguasai komputer, terlibat dalam politik, atau memiliki banyak kenalan. Organisasi ini tidak menyatukan ide-ide jangka pendek ataupun visi anggotanya.
3. Organisasi yang bergabung atas dasar visi atau prinsip, misalnya organisasi keagamaan, organisasi sosial. Organisasi ini lebih mementingkan visi yang sama antar anggotanya, biasanya tidak memikirkan hal-hal yang bersifat material dan memiliki anggota yang loyal/fanatik.
Manajemen Organisasi
Sanitasi-OMB-2005
Anton Rahmadi
6
Gambar 5. Diagram pencapaian visi, goal, dan misi
Dari gambar di atas, visi adalah tujuan jangka panjang yang bersifat idealis. Biasanya visi mengacu pada prinsip dan norma yang terdapat pada lingkungan anggota dan sekitar organisasi tersebut. Sebagai contoh, visi yang sering kita dengar adalah mencapai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan setia pada Negara Republik Indonesia yang berdasar pada ideologi Pancasila. Visi ini tidak mungkin muncul di negara yang bersifat komunis dan tidak mengakui adanya Tuhan. Ini membuktikan bahwa visi dipengaruhi oleh tujuan idealis anggota dan lingkungan sekitar organisasi tersebut. Dalam perkembangannya, sisi manajerial yang berbasiskan atas visi (visioner leadership) yang dikemukakan dalam buku kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosi (Goleman dkk, 2004) dan Principle Centered Leadership (Covey,1997b) menjadi penting untuk dipelajari.
Goal atau tujuan jangka pendek. Misalnya, pada tahun 2008 PON XVI harus
diselenggarakan dengan baik oleh propinsi Kalimantan Timur. Tujuan jangka pendek ini biasanya merupakan pencapaian yang nyata (feasible achivement) dengan kriteria-kriteria pencapaian yang terukur (measurable). Organisasi yang berorientasi pada pencapaian-
Manajemen Organisasi
Sanitasi-OMB-2005
Anton Rahmadi
7
pencapaian jangka pendek umumnya bersifat seperti pemadam kebakaran. Setiap ada masalah atau tujuan jangka pendek, baru dipikirkan cara pencapaiannya. Manajemen ini dikenal dengan istilah management by objective (MBO). Perihal pusat tujuan organisasi ini dijelaskan oleh Robins, 1996 dan Covey,1997b.
Mission atau misi, adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan. Organisasi yang
lebih mementingkan proses dibanding hasil ataupun visi. Keanggotaannya umumnya tidak mengikat dan bersifat keluar masuk. Bila proses sudah dilalui maka keterikatan terhadap organisasi menjadi longgar. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya akan cenderung menjaga jarak dari organisasi kemahasiswaan, karena proses tersebut tidak sesuai dengan misi yang saat ini diemban. Mahasiswa yang baru masuk diharapkan dapat menggantikan posisinya.
Sebuah organisasi yang baik harus membuat cetak biru (blue print) ataust rat egi c
vision dari sebuah organisasi. Istilah ini dikenal dengan nama sustainable leadershipat au
kepemimpinan berkelanjutan.
Pencapaian yang sudah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya hendaknya tidak dilakukan kembali, atau dalam istilah organisasi disebut dengan reinventing the wheel.
Dalam konsep kepemimpinan berkelanjutan, perlu diperhatikan :
1. Cara Penetapan Tujuan/Goal
Cara penetapan tujuan atau goal dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu parameter sukses yang bisa diukur (measured), variabel-variabel yang tersedia saat ini (existing variable), dan analisis atas TOWS (threat, oportunity,
weakness, dan strength) dari tim yang ada. Contoh parameter terukur adalah
acara terlaksana dengan baik apabila dihadiri setidaknya 80 % dari target peserta, setiap pembicara hadir, konsumsi tidak bermasalah, jadual tepat waktu. Variabel yang tersedia saat ini misalnya fasilitas organisasi, keadaan ekonomi target peserta, dan sebagainya. Menurut PT Astra International, konsep SWOT sebaiknya diganti dengan TOWS, karena berimbas pada cara pandang anggota- anggota dalam organisasi. TOWS lebih berorientasi pada pandangan keluar (outwoard) ketimbang kedalam (inward). Dalam bukunya, Covey, 1997a. menjelaskan konsep-konsep dasar perkembangan organisasi mengutamakanw in-
win solutiondan empathy yang merupakan teknik memandang tantangan dan
Manajemen Organisasi
Sanitasi-OMB-2005
Anton Rahmadi
8
kesempatan yang akan dihadapi dengan basis proaktif danfirst-think-first yang
merupakanst rengt h danw eakness dari organisasi.
2. Cara Penetapan Visi
Dalam penetapan visi, petunjuk manajerial yang baik akan mengacu pada antisipasi pengembangan masa depan, dalam hal ini forward looking. Mampu melihat prioritas pengembangan dengan mengerjakan sesuatu yang penting tetapi belum mendesak. Penetapan visi dilakukan dengan melihat pencapaian strategis yang memungkinkan untuk dicapai, dan memperhitungkan sumber daya dan lingkungan yang dapat dikontrol, bukan sekedar dimiliki. Contoh sumber daya dapat dikontrol adalah bantuan pihak ketiga (third party), “lawan dan kawan”, serta sumber daya yang dapat dijangkau kedepannya.
Gambar 6. Perbedaan pola pikirgoal dan visi
Peranan sumber daya manusia dalam organisasi yang efektif
Sunber daya manusia adalah objek paling vital dalam sebuah organisasi. Hampir tidak ada organisasi di dunia yang tidak mengurusi aspek sumber daya manusia. Dalam dunia konvensional (materialis, kapitalis) dikenal dengan divisi human resource
development (HRD), divisi kepegawaian (employee board). Di dunia ekonomi baru atau
VISION
GOAL
GOAL
GOAL
Controlled environment & resources
Strategic achievement
Forward looking
Measured
parameter,
Existing
Vars,
Team
TOWS
Manajemen Organisasi
Sanitasi-OMB-2005
Anton Rahmadi
9
berbasis syariah dikenal dengan istilah sumber daya insani, masyarakat madani, dan
sebagainya.
Pengembangan manusia di level organisasi kemahasiswaan memegang aspek paling utama. Tingkat pergantian pimpinan yang cepat (kurun waktu satu tahun) memerlukan transfer pengetahuan dan konsep sustainable leadership yang baik. Tanpa konsep yang jelas, arah perkembangan (path of development) dari organisasi mahasiswa cenderung tidak jelas. Sebagai contoh adalah pola rekrutmen, regenerasi dan suksesi dalam organisasi mahasiswa harus dilakukan dengan jelas.
Rekrutmen ditujukan untuk memperbanyak anggota dan simpatisan, regenerasi artinya melakukan transfer atas visi, misi, dan goal, sehingga tim berikutnya selaras dan serasi dengan tim sebelumnya. Regenerasi bersifat mentransfer kemampuan teknis dari tim sebelumnya. Suksesi bertujuan untuk melanjutkan strategic vision dari tim sebelumnya.
Gambar 7. Proses rekrutmen, regenerasi, dan suksesi organisasi dan perusahaan
Student organization
entrance
Clerical entrance
Management trainee
entrance
LEADER
OPERATIONAL
DIRECTOR
HRD / RnD /
STRATEGIC
DIRECTOR
HEAD OFFICE
BRANCH
OPERATIONAL MGR
HEAD OFFICE
BRANCH/FABRICS/
DEVEL. MGR/
MARKETING /
ANALYTICAL
OFFICER
OPERATIONAL
STAFF
ORGANISATIONAL
STAFF
MEMBER

Share & Embed

More from this user

Recent Readcasters

Muhammad Fery Sofiandi Aziz
Wonk Kampoeng
Anang Hariono
Fee ManKzz MoEt
Naruse Manthony
Teguh Setiawan
Rudi Fanani
Imran Hasanuddin
Abdul Munif
Agus Sanjaya

Add a Comment

Tidak ada komentar: